...
Pondasi Cerucuk, Solusi Membangun Rumah di Tanah Lembek
Pondasi Cerucuk, Solusi Membangun Rumah di Tanah Lembek

Pondasi Cerucuk, Solusi Membangun Rumah di Tanah Lembek

Pernakah kamu melihat kawasan dengan tanah gambut dan lembek tapi di atasnya terdapat bangunan yang unik? Padahal kondisi tanahnya lembek. Kamu pasti bertanya-tanya, bagaimana rumah bisa berdiri dan pondasi apa yang digunakan? Nah, salah satu pondasi yang digunakan adalah pondasi cerucuk. Jika belum mengenalnya, artikel ini akan menjelaskan tentang pondasi cerucuk. Simak selengkapnya di bawah ini. -MegaBaja.co.id

Setiap tahun, kebutuhan rumah di Indonesia terus meningkat. Sayangnya, untuk membangun rumah di lahan perkotaan harganya semakin mahal dan semakin sempit. Jadi, mau tidak mau, pilihannya harus mencari lahan kosong di pedesaan atau pinggiran kota.

Namun, jenis lahan yang kerap kali ditemukan di pinggiran kota atau pedesaan untuk dijadikan rumah adalah bekas rawa dan pesawahan. Tetapi, lahan bekas sawah atau rawa biasanya mempunyai karakteristik tanah yang lembek, apalagi setelah hujan.

Lain halnya jika hendak mendirikan bangunan di tanah dengan agregat yang baik, biasanya dapat menggunakan pondasi batu kali atau pondasi telapak. Sedangkan, jika tanahnya lembek tentu saja tidak bisa menggunakan pondasi tersebut, tapi harus menggunakan pondasi yang khusus.

Nah, metode konstruksi untuk mengatasi masalah pembangunan di atas tanah lembek yaitu dengan menggunakan pondasi cerucuk. Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya di bawah ini.

Jika Pondasi Cerucuk harus pada tanah yang lembek, Maka kebalikanya dengan Pondasi Umpak, Simak artikelnya tentang Mengenal Pondasi Umpak Lengkap! Pengertian, Teknik Pembuatan dan Kualitasnya.

Pengertian Pondasi Cerucuk

Pengertian Pondasi Cerucuk
Pengertian Pondasi Cerucuk

Pondasi cerucuk adalah pondasi yang dirancang untuk membangun rumah di atas kondisi tanah yang kurang mendukung dan kurang stabil, karena adanya elevasi muka air tanah yang cukup tinggi.

Teknik pondasi cerucuk ini adalah menancapkan kayu yang berdiameter 8-15 sentimeter sebagai daya dukung tanahnya.

Sebenarnya, pondasi ini punya konsep yang sama dengan pondasi pancang, di mana semua pilar harus ditancapkan ke dalam tanah untuk  mendukung tanah agar kuat menopang bangunan dan tidak runtuh. Sebelum memasang pondasi, biasanya mengukur tekanan air tanah dahulu dengan menggunakan alat Piezometer.

Pemasangan kayu bisa melibatkan tenaga manusia, dengan cara menancapkan gelondongan kayu di kedalaman yang sudah direncanakan. Atau bisa juga menggunakan bantuan alat berat dan canggih berupa bekho atau ekskavator sebagai hammer untuk memudahkan proses penancapan tiang.

Jenis kayu yang sering digunakan untuk membangun pondasi cerucuk adalah :

  • Kayu mahang
  • Kayu gelam
  • Kayu betangor
  • Kayu medang
  • Kayu dolken
  • Kayu ubah
  • Kayu ubar

Mendirikan pondasi cerucuk tidak seperti di atas tanah yang padat, tapi harus di tempat yang lunak. Lantas, kapan pondasi cerucuk digunakan?

Kriteria Tanah untuk Membangun Pondasi Cerucuk

Kriteria Tanah untuk Membangun Pondasi Cerucuk
Kriteria Tanah untuk Membangun Pondasi Cerucuk

Perlunya penggunaan pondasi cerucuk jika mendapati tempat seperti ini, antara lain:

  1. Tanah yang memiliki daya dukung yang cukup rendah, seperti pada tanah rawa, gambut, tanah lembek bekas pesawahan dan sebagainya.
  2. Mengalami kesulitan ketika proses membangun konstruksi, misalnya saat konstruksi terhalangi atau kesulitan karena adanya ketinggian elevasi muka air tanah.

Meskipun diterapkan di atas tanah lembek atau lunak, tapi pondasi cerucuk tidak biaa diremehkan begitu saja. Buktinya, bangunan mampu berdiri tegak. Untuk mengetahui kelebihannya, simak penjelasan di bawah ini, yuk!

Kelebihan Pondasi Cerucuk

Dengan berbagai keuntungannya, metode perkuatan tanah dengan cerucuk ini tergolong konvensional, bisa juga dikatakan masih cukup relevan, bahkan menjadi salah satu alternatif solusi dalam perbaikan dan menstabilkan tanah.

Pondasi cerucuk memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:

  1. Membutuhkan waktu yang cukup singkat karena proses pelaksanaannya yang sederhana.
  2. Dibandingkan dengan beton atau baja, cerucuk kayu yang relatif lebih ringan, sehingga mudah diangkut transportasi.
  3. Mudah dikontrol dan dicek setiap waktu, misalnya ketika tiang kayu sudah tidak mampu masuk lagi ke dalam tanah maka bisa dilakukan pemotongan.
  4. Biaya yang dikeluarkan relatif murah karena bahannya yang mudah didapat.
  5. Mempunyai kekuatan dan daya tarik yang besar dan pondasi cerucuk lebih cocok digunakan untuk friction pile.
  6. Umumnya, cerucuk kayu relatif lebih fleksibel dan lentur terhadap arah beban horizontal dibandingkan dengan tiang pancang selain kayu. Saat tiang ini menerima beban horizontal yang tidak tetap, maka tiang kayu akan melentur dan akan kembali ke posisi semula sesudah beban horizontal hilang.

Kekurangan Pondasi Cerucuk

Di balik kelebihannya yang tidak bisa disepelekan, tentu ada sejumlah kekurangan pada pondasi cerucuk kayu ini yang harus jadi bahan pertimbangan. Berikut kekurangannya.

  1. Peletakkan tiang kayu cerucuk harus berada di bawah muka air tanah yang terendah agar dapat bertahan lama.
  2. Semua tiang yang terbuat dari kayu cerucuk rata-rata berumur relatif pendek dibandingkan dengan tiang pancang yang terbuat dari beton atau baja.
  3. Perlu biaya penggalian untuk mencapai air tanah terendah yang letaknya sangat dalam.
  4. Jika tiang kayu cerucuk tidak berbentuk lurus, maka ketika dipancang akan menimbulkan risiko penyimpangan arah yang sudah ditentukan.
  5. Rata-rata tiang pancang kayu cerucuk tidak tahan jamur sehingga dapat menimbulkan pembusukan.

Proses Pembuatan Pondasi Cerucuk

Setelah mengetahui pengertian, keunggulan serta kekurangannya, saatnya kita membahas bagaimana proses pembuatan pndasi cerucuk ini.

Untuk pedoman tata cara mengerjakan pondasi ini, maka cerucuk kayu yang dipakai yaitu susunan tiang kayu berdiameter 8 hingga 15 cm. Cerucuk kayu ini dimasukkan ke dalam tanah, inilah yang berfungsi sebagai pondasi.

Berikut ini ada spesifikasi teknis untuk cerucuk kayu yang biasa dipakai di lapangan, antara lain:

Kriteria Cerucuk Kayu

Diameter : Minimal 8 cm, maksimal 15 cm.

Panjang : Minimal 3.5 m, maksimal 6 m.

Kelurusan : Harus lurus, tidak bengkok dan bercabang, yang jelas harus mampu memudahkan proses penancapan dan mempunyai daya dukung yang kuat.

Kekuatan :  Minimal kelas kuat II, I, PPKI 1973, bukan kayu yang busuk dan tidak mudah patah ketika menerima beban.

Tegangan :  Minimal Was kuat III, untuk mutu A PPKI 1973.

Tahapan Pembuatan Pondasi Cerucuk

Berikut ini ada tiga tahapan yang harus kamu perhatikan dalam pembuatan pondasi cerucuk.

Penguatan Tanah Dasar

Penguatan Tanah Dasar
Penguatan Tanah Dasar

Tahap yang pertama, yaitu teknik penggantian tanah dasar dengan menimbun tanah baru agar lebih stabil untuk lokasi proyek yang sudah direncanakan.

Penancapan Kayu untuk Pondasi Cerucuk

Tancapkan kayu di lokasi pondasi yang akan dibangun, setidaknya memiliki kedalaman minimal 1,25 meter. Akan lebih baik jika semakin dalam, maka kekuatannya pasti akan semakin baik pula.

Cerucuk ini berfungsi sebagai akar pengikat dan mempertahankan kepadatan tanah dasar pada beban konstruksi di atasnya.

Pemasangan Kepala Cerucuk

Jika sudah menancapkan semua kayu, langkah selanjutnya bisa melakukan proses pemasangan pondasi di bagian atasnya.

Tapi sebelumnya, harus membuat penyatuan ujung kepala kayu yang telah ditancapkan dengan membuat ikatan antar kepala kayu, selanjutnya dibuat bidang datar untuk penempatan konstruksi.

Cara Penggunaan Pondasi Cerucuk untuk Bangunan

Berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika hendak menggunakan pondasi jenis ini untuk bangunan. Simak ulasannya.

Hindari Kayu yang Sudah Mati

Gunakanlah kayu ubar dan mahang yang sudah umum digunakan cerucuk kayu. Alasannya, kayu yang sudah didatangkan harus segera langsung ditanam di bagian pondasi.

Kayu mahang dengan bobot ringan akan mudah mengalami lapuk jika tidak direndam air. Juga tidak boleh dibiarkan terbuka lebih dari seminggu.

Gunakan Kayu Ubar untuk Permukaan Air Tinggi

Pondasi cerucuk menggunakan kayu ubar maka akan lebih awet untuk kontur tanah yang setengah basah yang kualitas tinggi. Kamu wajib memilih kayu ubar terbaik yang memiliki ciri-ciri yaitu berwarna kemerah-merahan sampai coklat yang lebih berat daripada kayu lainnya.

Menggunakan Kayu Mahang untuk Lapisan yang Tebal dan Dalam

Kayu mahang akan lebih baik untuk mendukung pondasi tiang atau lekatan kayu, khususnya untuk meminimalisir beban tiang sehingga menghasilkan daya apung besar. Kayu mahang tidak hanya awet jika terendam air tapi bisa menjadi hidup.

Demikian ulasan mengenai pondasi cerucuk dan cara pengaplikasiannya di wilayah yang lembek bekas rawa atau pesawahan. Untuk proses penancapan kayu ke dalam tanah dapat dikerjakan secara manual dengan melibatkan tenaga manusia, atau jika ingin lebih unggul bisa menggunakan alat mesin yaitu Bekho. Semoga artikel ini bermanfaat.

Just an ordinary people.