...
Kenali Penyebab Retakan Pada Tembok Rumah dan Cara Mengatasinya!
Kenali Penyebab Retakan Pada Tembok Rumah dan Cara Mengatasinya!

Kenali Penyebab Retakan Pada Tembok Rumah dan Cara Mengatasinya!

Keretakan pada tembok merupakan masalah yang cukup umum terjadi dan kerap dijumpai pada bangunan. Kondisi tersebut tidak hanya dialami oleh bangunan yang sudah lama ditinggali. Bahkan, bangunan yang masih baru pun kerap dihadapkan dengan masalah tembok retak. -MegaBaja.co.id

Keretakan yang terjadi memungkinkan timbulnya masalah serius pada struktur tembok bangunan. Oleh karena itu, selain harus mengetahui penyebab keretakan pada tembok, kamu juga harus memahami dampak retakan beserta solusi pencegahannya.

Dampak Retakan pada Tembok

Sejatinya, tidak ada bangunan yang dibuat sempurna tanpa memiliki kecacatan minor sekali pun. Kendati demikian, kita tidak boleh menganggap remeh pada kerusakan yang menimpa bangunan meski masalah tersebut tampak kecil. Jika tidak segera mendapat penanggulangan yang tepat, tembok retak dapat berdampak buruk bagi struktur bangunan.

Akibat lain yang ditimbulkan bukan hanya mengurangi nilai estetika hunian saja, tetapi memicu masalah serius di mana keretakan bisa bertambah besar dan meluas. Ketika keretakan tersebut terus-menerus ditempa suhu ekstrem, tembok akan cepat rusak dan lapuk. Jika sudah demikian, dikhawatirkan tembok tidak mampu menopang beban bangunan dan berakibat roboh. Kondisi lembap pada tembok pun membuat cat memudar dan timbul jamur.

Hal tersebut jelas menimbulkan dampak buruk bagi keselamatan penghuni rumah. Tentunya kamu tidak ingin dihantui perasaan was-was akan bangunan yang roboh, bukan?

Penyebab Tembok Retak

Ada beberapa faktor penyebab keretakan pada tembok yang harus kamu waspadai. Simak penjelasannya!

1. Kualitas Material Bangunan yang Rendah

Kualitas Material Bangunan yang Rendah
Kualitas Material Bangunan yang Rendah

Ingatlah bahwa pengaplikasian bahan bangunan terbaik akan menghasilkan dinding berkualitas tinggi dengan struktur yang kuat dan tahan lama. Pilih semen yang tepat karena material tersebut berpengaruh pada kekokohan dinding.

Kamu juga bisa memilih bata merah untuk mendapatkan kualitas dinding yang lebih baik. Dibandingkan dengan material lain, bata merah mempunyai ketahanan yang baik terhadap retakan.

2. Perbedaan Bahan

Banyaknya campuran bahan baku yang berbeda dalam pembuatan dinding menjadi salah satu penyebab acian retak. Contohnya, pembuatan dinding dari campuran batu bata dan permukaan beton, lalu ditutup dengan satu kali plesteran. Selain itu, hindari memasangkan material bata dengan kayu, serta plesteran dengan pipa listrik atau pipa air di dalam dinding.

3. Proses Pengacian Hingga Penyusutan Plester

Agar dinding tampak halus dan rapi, dibutuhkan acian atau plester sebagai material penutup tembok. Namun, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum melakukan pengacian.

Mintalah pada pekerja konstruksimu untuk tidak terburu-buru melakukan proses tersebut agar langkah yang dilewati benar dan teliti. Pastikan tembok sudah berdiri sempurna dan dalam kondisi benar-benar kering. Setelahnya, lakukan proses pengacian secara hati-hati agar plester menempel dengan baik.

Harus kamu ketahui jika penyebab paling umum terdapatnya retakan pada dinding dikarenakan penyusutan plester. Ini terjadi karena hilangnya kelembapan ketika plester mengering dan mengeras. Oleh sebab itulah mengapa pengacian harus dikerjakan sebelum plester kering sempurna atau proses penyusutannya belum selesai.

Meski begitu, kamu tidak perlu khawatir saat mendapati retakan yang disebabkan karena penyusutan plester. Mintalah bantuan kepada pekerja untuk memperbaiki kerusakan kecil tersebut sesegera mungkin!

4. Kegagalan Struktur

Penyebab kegagalan struktur bisa dikarenakan oleh faktor internal maupun eksternal. Diantaranya fondasi yang bermasalah dan memicu pergeseran, faktor lokasi, bencana alam, kerapuhan, kapasitas beban yang berlebih, serta benturan keras.

Diperlukan pemeriksaan yang jeli apabila terdapat retakan yang disebabkan oleh fondasi bermasalah. Hal tersebut apakah dikarenakan oleh kondisi dan komposisi tanah, konstruksi rendah, kegagalan pondasi akibat air, atau kerusakan rayap. Tekstur tanah yang basah seperti di lingkungan pesawahan atau dekat dengan sumber air, memungkinkan bangunan lebih mudah terkena retakan. Berbanding terbalik apabila dibandingkan dengan bangunan yang berdiri di tanah kering.

Faktor lain bisa disebabkan bencana alam seperti banjir dan gempa bumi. Ketika gempa yang cukup besar mengguncang, getaran yang muncul bisa menyebaban material penyusun tembok pecah dan membuat sebuah retakan. Keretakan diagonal pada umumnya akan terbentuk apabila terjadi pergerakan fondasi yang diakibatkan guncangan tersebut.

Kerusakan lain yang diakibatkan bencana banjir pun tidak bisa dianggap remeh. Jika daerahmu langganan terkena banjir, bangunan yang terendam dapat merusak struktur tembok sehingga mudah lembap dan lapuk.

5. Beban Bangunan Terlalu Berat

Ketika membangun lantai dua hunian, ada baiknya memperhitungkan secara spesifikasi mengenai rancangan struktural bangunan agar mampu menopang lantai di atasnya. Tanpa perhitungan yang baik, beban dari tembok akan meningkat dan menimbulkan retakan yang membahayakan struktur bangunan.

Masalah tersebut dapat terjadi karena tidak adanya fungsi yang baik antara tiang penyangga atau kolom. Maka dari itu, pilihlah material berkualitas dan yang sesuai untuk kolom saat sedang membangun rumah atau ketika kamu hendak membeli hunian baru.

6. Penurunan Muka Tanah

Penurunan muka tanah merupakan kondisi yang memicu kekhawatiran pemilik bangunan. Bagi sebagian orang, masalah tersebut menjadi hal yang wajar karena bisa terjadi dari waktu ke waktu. Meski begitu, fenomena tersebut mengakibatkan retak tarik pada tembok.

Penurunan tanah bisa membahayakan struktur bangunan apabila penurunan terjadi secara bersamaan. Namun, selama penurunan tidak terjadi secara masif, masalah tersebut tidak akan menyebabkan kerusakan secara keseluruhan pada tembok rumahmu.

Macam-macam Keretakan Pada Tembok atau Dinding

Penting untuk mengetahui jenis retak yang dialami tembok rumahmu. Itu bisa menjadi sebuah acuan apakah keretakan tersebut membahayakan atau tidak. Kamu dapat membedakannya berdasarkan bentuk dan arah retakannya.

a. Retak Vertikal

Retak Vertikal
Retak Vertikal

Memiliki ciri keretakan memanjang dari atas ke bawah. Penyebab retak vertikal bisa dikarenakan penggunaan adonan semen yang terlalu banyak dan kaku sehingga terbentuk retakan vertikal halus pada dinding.

Apabila bentuk retakan berupa garis vertikal sempit, maka kamu tidak perlu khawatir karena struktur bangunan masih terbilang aman secara keseluruhan. Namun, kamu harus segera melakukan perbaikan apabila keretakan tersebut sudah berupa garis vertikal dan memiliki celah berukuran minimal 33mm.

b. Retak Horizontal

Retak horizontal bisa disebabkan adanya pergeseran tanah dan fondasi bangunan. Nah, retakan jenis ini dapat dikategorikan sebagai salah satu yang membahayakan. Retak horizontal dapat membuat dinding bergeser, sehingga jika dibiarkan terlalu lama dikhawatirkan guncangan kecil pun dapat meruntuhkan bangunan dengan mudah.

c. Retak Diagonal

Retakan ini merupakan gabungan antara retak vertikal dan retak horizontal. Retakan jenis ini tidak akan terjadi pada dinding rumahmu, dengan catatan pastikan pengerjaannya tidak dibuat asal-asalan, ya!

Cara Mengatasi Tembok Retak

-Wall Filler

Material ini banyak terdapat di toko bangunan dan cara pemasangannya pun cukup mudah. Wall filler digunakan apabila retak pada dinding belum terlalu lebar.

Oleskan wall filler berwarna senada dengan tembok rumahmu pada bagian yang retak. Untuk hasil maksimal, kamu harus memastikan retakan tertutup dengan sempurna dan biarkan hingga benar-benar mengering. Langkah terakhir, lapisi dinding yang sudah diaplikasikan wall filler dengan cat tembok agar terkesan baru tanpa adanya retakan.

– Adonan Semen dan Pasir

Adonan Semen dan Pasir
Adonan Semen dan Pasir

Wall filler tidak cukup bekerja secara efektif apabila retak pada tembok rumahmu tampak dalam dan melebar. Gunakan campuran semen dan pasir untuk memperbaiki dan menutup retakannya. Berikut tips yang bisa kamu ikuti untuk memperbaiki retakan cukup parah menggunakan adonan kedua bahan tersebut:

  • Bersihkan material debu dan kotoran terlebih dahulu dari celah-celah retakan sebelum menghaluskan bagian bagian tembok yang retak.
  • Aduk semen dan pasir dengan perbandingan 5:1 untuk menghasilkan adonan yang mudah merekat kuat.
  • Aplikasikan adonan yang telah siap pada bagian dinding yang retak. Penting untuk memastikan adonan masuk ke dalam dengan sempurna tanpa menyisakan celah. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadi keretakan lainnya pada dinding.
  • Bubuhkan cat plamir pada permukaan tembok yang retak dan sudah diperbaiki. Beri sentuhan palet warna cat rumah yang senada dengan interior ruangan

Nah, demikian pembahasan mengenai keretakan pada tembok. Selalu mintalah bantuan profesional jika diperkirakan kerusakan pada rumah membuatmu ragu dan khawatir sebelum benar-benar dilakukan perbaikan. Semoga membantu!

Just an ordinary people.