...
Mengenal Rumah Kaca dan Ragam Bahan Atap yang Digunakan
Mengenal Rumah Kaca dan Ragam Bahan Atap yang Digunakan

Mengenal Rumah Kaca dan Ragam Bahan Atap yang Digunakan

Pernahkah kamu mengunjungi agrowisata pertanian? Jika pernah, pasti mendapati sebuah rumah yang dipenuhi tanaman atau greenhouse. Selain itu, pasti kamu dibuat kagum pada tanaman hias atau buah-buahan di dalamnya, terlebih lagi pada atap yang menaunginya. -MegaBaja.co.id

Kamu penasaran, kan? Apa itu greenhouse dan atap transparan yang melindunginya? Baiklah, mari kita simak penjelasannya.

Mengenal Rumah Kaca (Greenhouse)

Pada abad ke-17 dulu, rumah kaca atau biasa dikenal greenhouse digunakan sebagai tempat berlindung. Mereka membangun sebuah bangunan terbuat dari batu bata atau kayu yang dilengkapi jendela proporsional dan dilengkapi beberapa alat pemanas.

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, bangunan ini  mulai mengalami perubahan, khususnya dari dari segi struktur bangunan. Bersamaan dengan ditemukannya kaca dan evolusi bentuk pemanas yang semakin canggih.

Kemudian, greenhouse ini berkembang menjadi bangunan yang beratap dan dinding yang terbuat dari kaca atau plastik bening. Rangka pada bangunan biasanya terbuat dari kayu atau logam.

Mengenal Rumah Kaca (Greenhouse)
Mengenal Rumah Kaca (Greenhouse)

Pertengahan abad ke-19, yang terjadi di Inggris, greenhouse mengalami perkembangan fungsional karena adanya peningkatan ketersediaan tanaman eksotik.Yang sebelumnya hanya sebagai tempat berlindung dari iklim yang kurang bersahabat, sekarang ini telah berkembang menjadi tempat berlindung bagi tanaman.

Eksistensi greenhouse pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tanaman yang ditanam. Jadi, greenhouse adalah bangunan yang berfungsi untuk membudidayakan tanaman yang kurang cocok dengan iklim setempat.

Selain itu, para pembuat greenhouse juga membuat suhu tetap terjaga di dalamnya, biasanya ditempatkan beberapa jenis sistem ventilasi yang terdiri dari bukaan atap. Ventilasi ini dapat dioperasikan, baik secara mekanis maupun otomatis.

Bentuk greenhouse pun ada jenisnya dan bisa kamu pilih sesuai kebutuhan, terlebih lagi atapnya yang transparan akan memberikan pemandangan yang segar dan alami. Mari kita simak keterangannya.

Jenis-jenis Greenhouse

Masa kini, greenhouse cukup beragam, digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanaman. Berikut beberapa jenis green house yang perlu diketahui:

Tunnel

Sepadan dengan namanya, tunnel artinya terowongan. Merupakan greenhouse minimalis yang memiliki atap dan dinding yang menyatu, melengkung membentuk setengah lingkaran yang memanjang menyerupai terowongan. Jenis tunnel ini nantinya diletakkan tepat di atas tanaman yang tumbuh di luar ruangan.

Biasanya, jenis tanaman yang dapat dibudidayakan umumnya adalah sayuran dan buah-buahan. Greenhouse tipe terowongan ini sangat cocok diaplikasikan di iklim subtropis seperti di Eropa.

Hitchhike

Namanya unik, kan? Greenhouse tipe ini sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia karena bentuk rumahnya memiliki ventilasi transparan pada bagian atap dan dinding. Greenhouse jenis hitchhike ini memungkinkan untuk jenis tanaman yang ditanam di tanah atau pot.

Jenis greenhouse ini sangat cocok untuk tipe lahan yang luas tetapi tidak banyak angin yang lewat.

Shade House

Pembuatannya juga tidak memakan banyak biaya sehingga cocok untuk petani pemula.

Shade house memiliki ciri khas berupa desain bangunan semi terbuka sehingga cocok untuk jenis tanaman yang menyukai sinar matahari.

Pada umumnya, rumah kaca jenis shade house ini menggunakan atap yang terbuat dari jaring, kain, atau bilah kayu untuk menciptakan kesan teduh namun dindingnya dibiarkan terbuka.

Hoophouse

Jenis ini cocok budidaya tanaman skala kecil, yaitu tanaman yang bisa diletakkan langsung di atas tanah. Bentuk hoophouse ini memiliki rangka lebih tinggi yang menyerupai rumah. 

Pembuatan rumah kaca jenis hoophouse ini cukup sederhana dan bahannya juga bisa menggunakan penutup plastik tebal, sehingga cocok untuk iklim subtropis dan tropis. Pastinya lebih hemat biaya pengeluaran.

Multispan

Merupakan kombinasi antara terowongan dan hitchhike. Greenhouse multispan ini banyak digunakan di lahan pertanian yang luas di dataran tinggi. 

Hal ini tampak dari bentuk atapnya yang terbuat dari penutup kaca plastik tembus pandang dan menyerupai tipe terowongan sedangkan dindingnya mirip dengan tipe hitchhike, lengkap dengan model transparan yang unik.

Pasti kalian penasaran kan pada atap yang digunakan greenhouse. Atap greenhouse yang bisa kamu gunakan ada beberapa jenisnya. Bisa plastik maupun paranet sesuai kebutuhan kamu.

Untuk menentukan jenis atap greenhouse yang akan digunakan dengan tepat, tentu kamu harus mempertimbangkan karakter tanaman dan juga teknik hidroponik yang akan digunakan.

Berikut ini jenis-jenis atap greenhouse lengkap dengan karakteristiknya yang bisa menjadi bahan pertimbangan.

Jenis-Jenis Atap Greenhouse

Paranet

Paranet
Paranet

Secara umum paranet ini kurang baik untuk proses budidaya tanaman. Namun, paranet banyak dipilih oleh para petani. Karena sifat paranet ini tidak bisa melindungi tanaman dari air hujan, mungkin akan lebih baik bila digunakan untuk penyemaian bibit.

Acrylic

Acrylic merupakan bahan bening yang sangat baik dalam menghantarkan panas untuk proses fotosintesis tanaman anda. Selain itu, bahan ini memiliki penyerapan terhadap sinar ultraviolet lebih tinggi dibandingkan dengan bahan lainnya seperti kaca. Tetapi acrylic sangat mahal dan mudah tergores. Serta mudah terbakar.

Polycarbonate

Bahan ini sama baiknya dengan acrylic karena memiliki ciri yang transparan dan mampu menghantarkan panas. Bahkan, polycarbonate ini juga lebih murah dari acrylic. Namun, kelemahan polycarbonate lebih mudah memuai dan menguning jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Misalnya setahun. Dan zaman semakin maju, kini hadir polycarbonate yang tidak mudah menguning.

Plastik

Plastik menjadi bahan termurah untuk atap greenhouse. Bahan ini cukup bagus karena mampu menahan air hujan. Selain itu cahaya matahari juga bisa masuk ke dalam green house. Kekurangan dari plastik ini adalah sifatnya yang mudah lapuk. Sehingga tidak tahan lama dan memerlukan renovasi lebih cepat di banding bahan lainnya.

Fiberglass Reinforced Polyester

Sebenarnya, bahan ini lebih mudah memuai dibanding bahan lainnya. Namun, FRP ini memiliki sifat transaparan dan lebih tahan lama dibanding bahan lainnya. Selain itu, FRP ini lebih murah dibandingkan dengan kaca.

Polyethylene Film

Kamu ingin membuat greenhouse yang tidak kekurangan cahaya? Pakai saja Polyethylene Film ini sebagai atapnya. Karena bahan ini merupakan bahan yang bisa menghantarkan cahaya yang lebih besar dari Acrylic. Namun, mudah rusak. Jika dilakukan perawatan yang intensif bahan ini akan mampu bertahan selama 1-2 tahun. Polyethylene Film juga sangat murah.

Petani sayur dan buah masa kini lebih memilih membangun greenhouse sebagai lahan untuk bertani, apalagi yang tidak memiliki lahan luas. Oleh karenanya, greenhouse ini sangat bermanfaat bagi orang yang ingin bertani tapi tinggal di perkotaan yang notabene berlahan aspal. Nah, bagi kamu yang belum tahu manfaatnya, yuk, simak ulasannya.

Manfaat Greenhouse

Greenhouse memiliki dua jenis ukuran, yakni besar dan kecil dan masing-masing  memiliki sebagian fungsinya. Greenhouse ukuran besar memainkan peran penting dalam pertanian dan hortikultura, serta ilmu botani. Sementara Greenhouse kecil biasanya digunakan oleh kolektor dan tukang kebun.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari greenhouse, diantaranya:

Budidaya Tanaman

Faktor utama yang jadi penyebab diversifikasi tanaman adalah kondisi musim atau iklim di suatu daerah. Misalnya, buah-buahan segar yang biasa ditanam di daerah pegunungan yang sejuk, tentu saja tidak akan dapat tumbuh dengan baik dalam iklim yang panas.

Manfaat dari greenhouse ini tentu saja sebagai tempat untuk mengolah berbagai jenis tanaman, termasuk jenis tanaman yang mungkin tidak cocok untuk dikembangkan dalam kondisi iklim lokal.

Mendukung Pertumbuhan Tanaman dengan Sempurna

Pada umumnya, tanaman dapat tumbuh di lingkungan yang hangat dan lembab. Maka dari itu, memelihara benih tanaman di lingkungan yang hangat akan mempercepat proses pertumbuhannya.

Greenhouse untuk tanaman mampu menciptakan lingkungan yang stabil dan kondisi iklim untuk mendukung proses pertumbuhannya. Juga dapat mengamankan jumlah panas dari paparan sinar matahari dan uap air demi menjaga lingkungan tetap hangat sambil mempertahankan tingkat kelembaban di ruang kaca.

Menghilangkan Stress

Riset menunjukkan bahwa bersosialisasi dengan alam adalah salah satu metode yang cukup efektif untuk melarikan diri dari berbagai jenis tekanan, stres, dan depresi yang kamu alami.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa greenhouse memiliki pencahayaan yang baik dan tersebar di seluruh ruangan. Jadi sangat baik untuk mengurangi rasa sedih dengan memulihkan antusiasme kamu ketika merasa sedih.

Melindungi Tanaman

Melindungi Tanaman
Melindungi Tanaman

Greenhouse juga dapat melindungi risiko berbagai jenis masalah yang mungkin timbul jika tanaman kamu dibudidayakan di alam luar. Masalah ini termasuk perubahan cuaca ekstrem, curah hujan tinggi, dan serangan hama musiman yang dapat merusak kualitas tanaman, seperti ulat tenda, belalang, tungau laba -laba, walang, dan lainnya. Berkat greenhouse tanaman yang diproduksi memiliki kualitas tinggi.

Itulah pembahasan mengenai greenhouse, atap yang melindunginya dan sejumlah manfaatnya. Atap yang akan digunakan harus sesuai kebutuhan, ya. Ada sedikit saran, jangan menggunakan paranet untuk atap greenhouse pembesaran tanaman. Karena tidak akan maksimal.

Konsultasi ke ahlinya jika kamu benar-benar ingin membangun greenhouse. Semoga artikel ini bermanfaat.

Just an ordinary people.