...
Belajar Pola Pemasangan Batu Alam di Sini! Lengkap dengan Tips dan Jenis Finishingnya
Belajar Pola Pemasangan Batu Alam di Sini! Lengkap dengan Tips dan Jenis Finishingnya

Belajar Pola Pemasangan Batu Alam di Sini! Lengkap dengan Tips dan Jenis Finishingnya

Batu alam banyak sekali digunakan dalam berbagai macam konstruksi. Gunanya adalah untuk memberikan sentuhan yang indah dan beragam. Jenis batu alam sendiri pun sangat bervariatif, mulai dari yang bergaya minimalis hingga mewah sekalipun. ­–MegaBaja.co.id

Penggunaan batu alam dalam konstruksi bangunan biasanya digunakan untuk menunjang penampilan, baik itu eksterior maupun interior. Seperti pada dinding, teras, pilar/tiang hingga tembok pagar.

Selain berbeda dari segi motif dan gaya, batu alam yang dijual di pasaran juga memiliki bentuk yang berbeda-beda. Maka dari itu, pengaplikasiannya pada bangunan pun menjadi sangat beragam.

Nah, di dalam artikel ini, kamu akan mengetahui beberapa tips dan cara pemasangan batu alam yang bisa kamu tiru. Pemasangan batu alam ini tentu berpengaruh pada nilai estetika sebuah bangunan. Supaya tampilannya terlihat cantik, maka pemasangan batu alam tidak boleh dilakukan sembarangan.  Namun, sebelum beranjak pada pembahasan tentang bagaimana tips dan cara pemasangan batu alam yang baik, yuk kenali dulu beberapa macam pola atau susunan batu alam yang biasa kita temui pada bangunan-bangunan di Indonesia. Simak penjelasannya di bawah ini!

6 Pola Pemasangan Batu Alam yang Paling Banyak Dijumpai

Pola Acak

Yang pertama adalah penyusunan batu alam dengan pola acak. Pola ini dibuat dengan cara menyusun batu alam dengan ukuran yang  beragam sehingga memperlihatkan tampilan yang tidak rapi atau terkesan acak, sesuai namanya. Akan tetapi, meskipun terkesan beantakan, susunan ini juga memiliki tekhniknya tersendiri. Jika diamati, susunan batu yang terlihat acak ini memiliki jumlah sudut yang sama, yaitu berbentuk segi lima.

Pola Acak
Pola Acak

Pola seperti ini sangat cocok digunakan untuk area eksterior rumah. Bisa juga kamu terapkan pada dinding pagar rumah. Namun, sayangnya pola seperti ini tidak terlalu disarankan untuk area yang terlalu luas karena akan memberikan kesan yang sempit. Tidak semua batu cocok untuk pola ini, beberapa batu yang bisa digunakan untuk pola acak di antara lain adalah batu kebumen, batu curi, batu templek, salagedang dan batu garut.

Jika kamu memiliki rumah dengan konsep tropis atau mediterania, mungkin pola batu acak ini bisa kamu gunakan untuk melapisi pagar rumah.

Pola Batu Koboi Bandung

Usut punya usut, pola susunan batu ini pertama kali tenar di Kota Bandung. Maka tidak heran jika namanya pun mengutip nama Kota Bandung sesuai denga nasal ketenarannya. Polanya hampir mirip seperti pola acak, tidak beraturan. Hanya saja susunannya sedikit berbeda dengan pola acak yang membentuk segi lima.

Pola Batu Koboi Bandung
Pola Batu Koboi Bandung

Pada pola ini, batu disusun secara acak dengan posisi horizontal. Dengan bentuk susunan horizontal ini, akan memberikan kesan area yang lebih luas dan lebar. Jika kamu berminat untuk menerapkan pola batu koboi ini di rumahmu, ada baiknya memilih jenis batu yang tepat. Seperti batu purwakarta, palimanan dan salagedang.

Pola Batu Bronjol

Nama pola ini diambil dari bahan baku utamanya, yaitu batu bronjol. Bentuk batu bronjol ini terlihat sangat alami, yaitu bulat atau lonjong, hampir mirip seperti bentuk telur. Karena bentuknya yang terlihat alami, pemasangan batu bronjol ini juga banyak ditemukan di tempat-tempat dengan gaya yang serupa.

Pola Batu Bronjol
Pola Batu Bronjol

Biasanya kamu akan bisa mendapati bangunan bermotif bronjol ini di villa, penginapan bernuansa alam dan sejenisnya.

Pola Lurus

Selanjutnya adalah pola lurus. Pola ini mungkin adalah salah satu pola yang paling banyak dijumpai di lingkungan sekitar. Sesuai namanya, pemasangan pola ini tidak berkesan neko-neko, alias hanya disusun rapid an lurus secara horizontal maupun vertical. Jenis batu yang cocok untuk pola ini biasanya adalah batu-batu dengan permukaan yang rata seperti andesit, palimanan, batu candi dan sebagainya.

Pola Susun Sirih

Nama pola susun sirih diambil dari bentuk akhir penyusunan batu alamnya sendiri, yaitu mirip dengan tumpukan daun sirih yang disusun rapi. Maka dari itu, tidak heran bahwa pola ini merupakan salah satu pola yang lumayan sulit untuk diterapkan karena membutuhkan ketelitian dan kerapian. Berdasarkan batu yang digunakan, pola susun sirih ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu pola susun sirih andesit dan susun sirih salagedang.

Pola Susun Sirih
Pola Susun Sirih

Jika kamu ingin mengaplikasikan pola ini di rumahmu, maka sebaiknya aplikasikan di bidang yang tidak terlalu luas. Seperti tiang, dinding dan sebagainya. Pola susun sirih ini juga cocok untuk dijadikan kombinasi dengan pola batu alam yang lainnya.

Pola Bujur Sangkar

Menggunakan ukuran batu yang sama membuat pola ini memberikan kesan yang rapi dan clean. Pola bujur sangkar ini memiliki dua jenis pemasangan, yaitu pemasangan sejajar dan pemasangan diagonal. Cocok sekali untuk gaya rumah minimalis modern. Untuk pengaplikasiannya, kamu bisa gunakan batu alam jenis andesit, palimanan, batu candi dan purwakarta.

Nah, itulah 6 pola pemasangan batu alam yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Pemasangan batu alam sendiri biasanya dilakukan oleh ahlinya. Karena tentu ada beberapa tekhnik dan cara yang harus dikuasai agar pemasangan terlihat rapi dan baik. Akan tetapi bukan hal yang mustahil jika kamu ingin mempelajarinya secara singkat.

Di bawah ini adalah beberapa tips dan cara untuk memasang batu alam sesuai pola pemasangannya dengan baik dan benar. Simak terus, ya!

Tips Pemasangan Batu Alam dan Jenis Finishing-nya

Walaupun proses pemasangan batu alam hampir mirip dengan pemasangan dinding batu bata, namun tetap saja perlu dilakukan oleh ahli karena dibutuhkan tekhnik dan ketelitian yang baik. Jika kamu ingin menggunakan batu alam di rumahmu, maka jangan khawatir karena biasanya penjual batu alam akan menyediakan jasa tukang untuk pemasangannya.

Informasi di bawah ini merupakan wawasan umum yang bisa membantumu mendapatkan gambaran bagaimana proses pemasangan batu alam itu sendiri. Yuk, simak sampai selesai!

  • Gunakan batu alam dengan ukuran dan jenis yang sama untuk satu area
  • Beli batu alam dari penjual terpercaya sehingga kualitasnya terjamin
  • Gunakan takaran dengan perbandingan 1:3 untuk pelekatan. Yaitu 1 untuk takaran semen dan 3 untuk takaran pasirnya. Akan lebih baik jika menggunakan semen khusus agar lebih cepat kering dan memiliki daya rekat yang tinggi.
  • Jika membeli batu alam, maka lebihkan jumlahnya sekitar 20% untuk berjaga-jaga jika selama proses pemasangan terdapat beberapa batu alam yang rusak dan tidak bisa dipakai.
  • Kerjakan pemasangan batu alam saat cuaca sedang panas supaya tidak terhambat saat proses pengeringan

Setelah batu alam terpasang dengan baik, maka proses selanjutnya adalah tahap finishing atau tahap akhir. Dengan majunya tekhnologi saat ini, jenis finishing pada batu alam pun semakin beragam. Mulai dari finishing manual, finishing dengan api, kimia, hingga finishing dengan menggunakan mesin. Beberapa jenis finishing yang paling banyak digunakan antara lain:

Jenis Finishing Batu Alam

Finishing Acid

Finishing menggunakan larutan asam untuk mendapatkan hasil akhir yang mengilap bertekstur, biasanya digunakan untuk bahan batu marmer.

Bushhammer

Finishing ini memberikan hasil akhir berupa permukaan yang tidak rata. Bisa dilakukan dengan mesin maupun manual menggunakan palu bergerigi. Teknik ini bisa diterapkan pada semua jenis batu alam.

Polished dan Honed

Untuk mendapatkan hasil akhir yang halus dan licin, maka tekhnik poles atau polished bisa dilakukan. Cocok diterapkan pada jenis batu alam seperti andesit, pacitoroso, sukabumi dan sebagainya. Sementara itu, jika kamu menginginkan hasil akhir yang lebih doff, maka kamu bisa menggunakan finishing honed atau semipoles.

Nah, itulah pembahasan singkat mengenai jenis-jenis pola pemasangan batu alam beserta tips dan jenis finishing yang paling umum di Indonesia. Semoga bermanfaat, ya!

Just an ordinary people.